Translate

Senin, 15 Juli 2013

JAMUR PENYAKIT PADA BUAH DAN BIJI

Patogen buah dan biji

Beberapa patogen yang umum seringkali berasosiasi dengan busuk buah. Salah satu dari yang paling banyak berlimpah ruah adalah Colletotrichum gloeosporioides (teleomorfnya adalah Glomerella cingulata), yang biasanya berasosiasi dengan antraknos pada buah. Bilur ini umumnya membuka bila umurnya bertambah. Jenisjenis Phytophthora berperan dalam pembusukan berbagai buah-buahan, contoh yang baik ialah pada coklat dan kelapa. Phomopsis dan Fisicoccum berasosiasi dengan busuk ujung batang tanaman buah-buahan tropik. Buah-buahan biasanya rentan terhadap penyakit pasca panen yang timbul selama proses pengepakan, penyimpanan, transportasi dan penanganan. Penyakit pasca panen seringkali melibatkan patogen yang ada di lapangan namun tidak tampak. Penyakit akan terus berkembang bahkan dalam kondisi di dalam lemari es dan gejala-gejalanya akan tampak pada tingkat apa saja dalam proses, ketika kondisi
lingkungan menjadi baik untuk perkembangan penyakit. Contoh-contoh penyakit pasca panen di antaranya ialah busuk alih (Rhizopus stolonifer), jamur pensil (Penicillium expansum), kapang kelabu (Botrytis cinerea), busuk buah Aspergillus (Aspergillus spp.) dan busuk ujung batang (Phomopsis spp. dan Fusicoccum spp.).
Informasi selanjutnya mengenai penyakit pasca panen yang disebabkan jamur dapat dilihat pada Pitt dan Hocking (1999).

Ergot
Penyakit ergot disebabkan oleh jamur dari bangsa Clavicipitales dan terdapat
pada rerumputan termasuk sebagian besar serealia. Konidia jamur ergot Sphacelia
menginfeksi bakal buah. Umumnya serangga menyebarkan konidia ini, yang terdapat
dalam ‘embun madu’ yang keluar dari floret inang sebagai reaksi terhadap infeksi.
Sklerotiumnya seringkali mengandung alkaloid yang beracun dan dapat
mengkontaminasi biji-bijian untuk konsumsi manusia dan hewan. Informasi
selanjutnya mengenai jamur Clavicipitales dapat dilihat pada White dkk. (2003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar