Translate

Senin, 29 Juli 2013

PENGENALAN BAKTERI

Bakteri 

Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal, prokariot, tidak berklorofil, dan dicirikan oleh perkembang biakan yang cepat. Bakteri terdapat di mana-mana dan beragam menurut sifat fisiologinya, sehingga mereka menempati relung ekologi yang luas. Penyakit bakteri pada tanaman terdapat di seluruh dunia. Karena bakteri menyukai kondisi lembab atau hangat, mereka sangat penting di daerah tropik, subtropik dan yang suhunya hangat. 

Umumnya bakteri dapat bertahan hidup pada sisa-sisa tanaman pertanian, didalam tanah, pada biji atau tanaman hidup. Bakteri menginfeksi tanaman melalui luka atau pembukaan alami seperti stomata dan lentisel. Biji yang terinfeksi, bibit tanaman yang terinfeksi, cipratan air, serangga dan mesin semuanya dapat menyebarkan bakteri. Tidak ada klasifikasi formal untuk bakteri, namun nama-nama yang diberikan untuk bakteri telah diatur. International Code of Nomenclature of Bacteria ( Bacteriological Code) berisi peraturan-peraturan yang mengatur pemberian nama bakteri yang akan digunakan. Pada tahun 1975, Bacteriological Code (Revisi 1975) memperkenalkan konsep publikasi yang sahih ( valid ) untuk nama-nama bakteri. Penerbitan Approved Lists of Bacterial Names ( International Journal of Systematic Bacteriology , 1980, 30, 225-420) merupakan titik awal baru dimulainya tata nama bakteri. International Code of Nomenclature of Bacteria (Revisi 1990) merupakan landasan tata nama bakteri. Kode tersebut menyatakan bahwa nama suatu takson terbit dengan sahih dan karena itu kedudukan dalam tata nama, jika salah satu kriteria berikut ini terpenuhi:

  1. Nama tersebut disitir di dalam Approved Lists of Bacterial Names;
  2. Nama tersebut terbit di dalam makalah dalam International Journal of Systematic Bacteriology (IJSB) atau dalam International Journal of Systematic and olutionary Microbiology(IJSEM) dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam bacteriological Code. Sejak Agustus 2002, ada lagi satu  persyaratan dari IJSEM bagipenulis jenis baru, anak jenis baru, dan kombinasi baru untuk memberikan bukti bahwa spesimen tipe telah disimpan sekurang-kurangnya paling tidak di dua koleksi kultur yang dikenal di dua negara yang berbeda; 
  3. Nama tersebut telah diterbitkan secara sahih dengan cara diumumkan dalam Daftar validasi. Daftar Validasi adalah daftar yang diterbitkan dalam IJSB atau IJSEM yang memvalidasi nama-nama bakteri yang diterbitkan di tempat lain.

Approved Lists of Bacterial Names memuat 2.212 nama marga, jenis atau anak jenis dan 124 nama takson tingkat yang lebih tinggi. Approved Lists of Bacterial Names mengakui nama jenis-jenis bakteri berdasarkan pertelaan modern. Pada tahun 2002 tercatat adanya 5.806 jenis bakteri yang termasuk dalam sekitar 1.094 marga. Telah tercatat adanya 132 jenis bakteri patogen tanaman dalam 29 marga. Marga-marga utama bakteri penyebab penyakit tanaman adalah Agrobacterium , Clavibacter , Erwinia , Pseudomonas , Streptomyces , Xanthomonas dan Xylella.

Dalam takson-takson di atas ada beberapa ratus patogen, banyak yang dikenal sebagai patovar yang spesifik pada jenis dan marga tanaman inang mereka. Contohnya, Pseudomonas syringae mempunyai lebih dari 40 patovar yang berbeda, sedangkan Xanthomonas campestris mempunyai lebih dari 123 patovar. 

Banyak bakteri patogen tanaman mempunyai daur penyakit yang hidup pada inang sebagai epifit sebelum fase patogen. Banyak bakteri patogen tanaman tidak masuk ke dalam sel secara langsung, tetapi memperbanyak diri dalam ruang antar sel. 

Bakteri-bakteri ini dapat masuk melalui lubang alami seperti stomata , hidatoda , dan luka. Bakteri-bakteri ini memiliki satu seri faktor virulensi yang dikeluarkan oleh bakteri, termasuk enzim ekstraselular, racun, fitohormon dan polisakarida ekstraselular. Diagnosa penyakit bakteri dapat ditunjukkan dengan adanya cairan/lanyau (ooze) dan observasi dengan mikroskop pada goresan bakteri dari permukaan yang diiris di bawah air menunjukkan infeksi bakteri. 

Metode pengenceran seringkali digunakan untuk mengisolasi bakteri. Tujuannya ialah untuk mendapatkan koloni tunggal dari patogen yang diduga, sehingga menjamin isolasi kultur murni yang hanya berisi satu jenis bakteri. Mediumnya harus sesuai dan permukaan agar-agar harus kering. 

Pastikan kemurnian kultur sebelum memulai pengujian. Bekerja dengan kultur campuran merupakan usaha yang sia-sia dan memberikan hasil yang tidak ada artinya. Banyak patogen tanaman yang dapat diidentifikasi sementara dengan menggunakan beberapa pengujian.  

Sebelum mencoba mengidentifikasi kultur bakteri, kultur tersebut sebaiknya diperiksa kemurniannya. Hal ini dilakukan dengan membuat larutan yang sangat encer dari beberapa sel dalam air steril atau larutan garam steril dan membuatgoresan dengan jarum ose pada cawan agar-agar yang kering, seperti untuk goresan isolasi. Goresan diperiksa setiap hari selama beberapa hari untuk mengecek apakah semua koloni identik. Koloni yang tampak identik pada waktu tumbuh terpisah kadang terlihat berbeda jika tumbuh berdekatan. Jika ada keraguan tentang kemurnian kultur pada tahap ini, koloni tunggal sebaiknya dibuat lagi sub-kulturnyasampai kemurniannya terjamin. Tidak ada gunanya bekerja dengan kultur campuran. 

Pengujian goresan untuk mengecek kemurnian sebaiknya juga digunakan untuk mengamati morfologi koloni. Bentuk, ukuran, tekstur, tanda-tanda permukaan koloni, elevasi, tipe tepi, konsistensi, warna, sifat tembus atau tidak tembus cahaya dan kecepatan pertumbuhan koloni harus dicatat. Demikian pula adanya pigmen, presipitasi atau kristal sebaiknya dicatat juga. Kunci dikotom (pembagian dalam dua bagian) merupakan salah satu bentuk kunci paling awal yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. 

Diagnosa mengikuti gerak maju langkah demi langkah sepanjang rute percabangan. Walaupun kunci umumnya tidak dapat dipercaya lagi dalam bidang yang lebih luas dari taksonomi bakteri, namun kunci tersebut masih digunakan dengan baik oleh ahli diagnosa yang tertarik pada patogen tanaman. Haruslah hati-hati selama melaksanakan prosedur identifikasi, terutama pada pengujian awal. Sejumlah teknik lainnya digunakan untuk mempermudah identifikasi bakteri patogen tanaman, seperti analisa asam lemak, uji tipe reaksi terhadap fagotipe, antibodi monoklonal dan pemeriksaan asam nukleat. Sifat morfologi mempunyai nilai sangat terbatas untuk identifikasi bakteri. Ukuran koloni, kecepatan pertumbuhan, warna, tekstur dan sifat tidak tembus cahaya tidak memberikan cukup banyak informasi untuk mengidentifikasi bakteri. Identifikasi bakteri bergantung kepada satu seri percobaan yang menunjukkan ada atau tidak adanya enzim-enzim tertentu. SEMOGA BERMANFAAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar